• Selasa, 28 Maret 2023

Kerap Alami Penurunan, Benarkah Ini Penyebab Krisisnya Mata Uang Kripto?

- Rabu, 16 November 2022 | 20:39 WIB
Ilustrasi mata uang kripto.  (Photo by Pexels)
Ilustrasi mata uang kripto. (Photo by Pexels)

MUDA BAHAGIA - Akhir-akhir ini pemberitaan terkait mata uang kripto tengah mengalami masa krisis. Hal tersebut juga dianggap karena kripto kerap kali alami penurunan.

Bahkan informasi krisisnya mata uang kripto juga telah ditandai dengan bangkrutnya salah satu bursa kripto terbesar FTX dan mendorong jatuhnya aset kripto terbesar, bitcoin.

Jatuhnya FTX bukan satu-satunya penyebab ambruknya bitcoin. Ada beberapa faktor lain membuat bitcoin ini anjlok.

Baca Juga: Miliki Ciri Khas Rambut Hitam dan Penuh Karisma, Inilah Deretan Karakter Anime yang Paling Digemari

Lantas apakah penyebab dari krisisnya mata uang kripto ini? Benarkan dikarenakan sering mengalami penurunan, ataukah ada penyebab lainnya?

Analis JP Morgan memperkirakan bitcoin akan turun sampai 25% dalam beberapa minggu mendatang. Hal itu sebagian karena dampak dari jatuhnya FTX yang menekan kripto.

Namun, ada penyebab lain yang membuat nilai kripto tertekan. Hal itu karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan.

Baca Juga: Luar Biasa! Lakukan Amalan Sunnah Ini Agar Keinginanmu Dipermudah Allah SWT

Kemudian, Bank Sentral menyusutkan neracanya sejak Juni dengan mengeluarkan uang dari pasar keuangan untuk mendinginkan pasar.

Langkah ini diambil untuk melawan inflasi. Dengan kondisi ini berarti modal mengering, dan itu tidak hanya buruk untuk kripto tapi juga aset lainnya seperti saham.

Gambaran besarnya, saat ini adalah masa sulit bagi investor kripto. Nilai bitcoin yakni aset kripto terbesar telah turun lebih dari 75% menjadi US$ 15.984 sejak tahun yang lalu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Seputar Cinta Hingga Kesehatan: Mulailah Bersabar dan Lakukan Ini!

Aset kripto sendiri telah menikmati kucuran modal selama pandemi berkat kebijakan Federal Reserve.

Bank sentral mempertahankan suku bunga mendekati nol dan menanamkan neraca bank-bank besar dengan uang tunai, dengan membeli sejumlah besar obligasi dan aset lainnya. Namun hal itu tak lagi terjadi karena inflasi melonjak dan suku bunga naik.

Halaman:

Editor: Tim Editor Muda Bahagia 02

Sumber: CNN Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X