Viral Konten Ngemis di Tiktok, Bagaimana Hukum dan Pandangan Islam Terkait Fenomena Ini?

MUDA BAHAGIA - Media TikTok kini seolah menjadi media yang digunakan sebagai penyalur semua konten. Baik konten pendidikan, hiburan bahkan konten tidak bermutu sekalipun.

Belum lama ini, di media TikTok dihebohkan dengan maraknya pembuatan konten Ngemis Online. Dimana konten ini dibuat melalui fitur siaran langsung (live) dan ditonton oleh followers mereka.

Yang menjadi tolak ukur adanya konten Ngemis Online ini adalah, mereka akan mendapatkan saweran berupa hadiah yang bisa ditukarkan dengan uang.

Baca Juga: Bagaimana Pandangan Islam Tentang Hukum Memanjangkan Kuku Tangan? Bagaimana Tanggapan Dari Tim Kesehatan?

Dalam konten tersebut, para content creator rela melakukan apa saja termasuk tantangan mandi lumpur, berendam, makan cicak, dan berbagai hal tak lazim lainnya.

Tentu saja, tidak sedikit orang yang berkomentar negatif akan konten ini. Banyak yang beranggapan bahwa dalam konten ini terkandung unsur mengemis namun dikemas dalam sebuah konten.

Menanggapi fenomena Ngemis Online melalui media TikTok ini, para tokoh ulama Islam berpendapat. Bahwasannya, agama Islam melarang umatnya untuk merendahkan diri sendiri dengan cara apapun.

Baca Juga: Tahukah Kamu Fakta Dibalik Hari Senin? Simak, Inilah Beberapa Fakta Dibalik Hari Senin

Menanggapi hal tersebut, mari kita simak bagaimana hukum dan pandangan Islam terkait fenomena pembuatan konten Ngemis Online di media TikTok.

Islam adalah agama yang mengangkat kemuliaan derajat manusia. Dalam Islam, dikenal dengan prinsip yang berasal dari Hadis Nabi Saw Riwayat Muslim, yadul ulya, khairun min yadis sufla (tangan di atas lebih terhormat daripada tangan di bawah).

Dalam keadaan sesulit apapun, umat muslim juga dihimbau untuk memegang prinsip ini sembari terus berikhtiar mencari solusi.

Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Jangan Lewatkan Baca Doa Ini Saat Dapat Mimpi Baik atau Buruk

Imam An-Nasa'I meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw bersabda, sedekah yang paling afdhal adalah "Sedekah dari orang yang serba kekurangan."

"Maka dalam bentuk apapun yang namanya pengemis, meminta-minta itu sebenarnya dalam Islam diharamkan. Dalam bentuk apa saja. Sekarang kan bentuknya macam-macam banyaknya," terang Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Tri Sundani.