Intip Yuks, Beragam Tradisi Perayaan Imlek di Berbagai Negara: Korea Libur Tiga Hari

MUDA BAHAGIA - Perayaan Imlek tahun 2023 akan jatuh pada hari Minggu, 22 Januari besok. Tentu saja perayaan ini sangat dinantikan oleh mereka yang merayakannya.

Perayaan Imlek ini merupakan budaya orang keturunan Tionghoa yang selalu dirayakan satu tahun sekali. Terlepas dari perayaannya, pernahkah kamu melihat bagaimana keragaman tradisi di beberapa negara saat perayaan Imlek?

Baca Juga: Intip Fakta Menarik Negara Gambia Yuks, Negara Republik Islam di Benua Afrika

Tradisi perayaan Imlek tentu saja akan berbeda di setiap negaranya. Konon katanya, perayaan Imlek di Negara Korea akan berlangsung selama beberapa hari hingga memutuskan untuk diliburkan selama tiga hari.

Keberagaman tradisi perayaan Imlek ini dimulai dari adanya keberagaman jenis makanan yang disediakan saat perayaan Imlek. Hal ini juga melambangkan kemakmuran, kelimpahan, dan kebersamaan.

Selain itu, dalam persiapan perayaan Imlek ini, biasanya mereka yang merayakan akan melakukan kegiatan bersih-bersih rumah dengan tujuan mengusir roh jahat serta mendatangkan keberuntungan di tahun berikutnya.

Baca Juga: Laris Manis di Pasar India, Inilah Bentuk Peningkatan Dari Hasil Penjualan Mercedes-Benz di India

Beberapa keluarga juga mengadakan ritual untuk mempersembahkan makanan dan kertas kepada leluhur. Budaya lain memasang kertas merah dan spanduk bertuliskan pesan kaligrafi tentang kesehatan dan keberuntungan yang baik di depan dan di dalam rumah.

Lantas bagaimana dengan tradisi perayaan Imlek di Negara lain? Intip yuks, keberagaman tradisi perayaan Imlek di berbagai Negara, sebagai berikut ini.

1. China

Di China, makanan khas Imlek yang disajikan biasanya adalah sup bola beras ketan, kue beras berbentuk bulan (kue Tahun baru), dan pangsit (Jiaozi dalam Bahasa mandarin).

Baca Juga: Inilah Bentuk Kerja Sama Antar Negara, Bantu Proses Penyelidikan Kejahatan Perang Ukraina

Selain itu, dalam budaya Tionghoa, ada santapan ikan yang dimasukkan sebagai makanan terakhir pada Malam Tahun Baru untuk keberuntungan. Dalam bahasa Tionghoa, pengucapan 'ikan' sama dengan pengucapan kata "surplus" atau 'kelimpahan'.

Terkadang, dalam beberapa tradisi memasukkan koin bersih ke dalam pangsit untuk keberuntungan. Pada akhir perayaan Imlek, terdapat Festival Lampion, parade, tarian, permainan, dan kembang api yang dirayakan pada hari terakhir perayaan Tahun Baru.